Minggu, 25 November 2018

ANALISA PROSES PENJUALAN DAN MANAJEMEN BAHAN DENGAN DATA WAREHOUSE

Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.


Proses penjualan merupakan proses inti dari sebuah tempat usaha dan jika tidak di atur dengan baik maka tempat usaha tersebut akan hancur. Data yang dimiliki oleh tempat usaha sangat lah beragam, baik dalam bentuk struk, invoices, data rekapan dan sebagainya merupakan data crucial yang jika tidak di komputerisasi dan di taruh pada sebuah media penyimpanan digital akan berakibat fatal.
          
Adanya teknologi data warehouse membantu tempat usaha baik dalam skala besar maupun kecil untuk menyimpan data yang berkaitan dengan transaksi baik penjualan dan pembelian. Selain itu, teknologi data warehouse memungkinkan untuk kemudahan dalam melakukan analisa terhadap suatu kebutuhan dalam contoh makalah ini adanya kebutuhan untuk mengetahui peningkatan penjualan terhadap suatu barang dengan jenis bahan tertentu yang nantinya dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli dan menyimpan stok bahan untuk penggunaan kedepannya agar tidak memakan banyak waktu.

Penjelasan lebih lengkap tentang metodologi dan penerapan data warehouse pada studi kasus dapat dilihat pada link berikut ini .

PERBAIKAN BISNIS PROSES DENGAN MODUL ERP

Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: ERP
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.


Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang cukup pesat sehingga membuat semua pihak yang menggunakannya menjadi tergantung akan kemudahan dan keuntungan dari penggunaan teknologi informasi. Hampir seluruh aspek kehidupan sudah menggunakan teknologi informasi khususnya pada tempat usaha UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) hingga perusahaan enterprise besar.

Peranan teknologi informasi pada perusahaan dan pada UMKM tidak terbatas pada operasional saja, melainkan hingga kegiatan perencanaan dan pemberdayaan sumber daya lain. Integrasi yang dilakukan antara proses bisnis dengan teknologi informasi harus dapat dilakukan dengan tepat agar pembagian sumber daya pada perusahaan tepat pada sasaran.

ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah system yang ditujukan sebagai system yang membantu organisasi atau perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. ERP membantu perusahaan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki dengan mengintegrasikannya dengan module dan bisnis proses yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Hal yang membuat ERP sangat cocok untuk diimplementasikan adalah karena ERP tidak memiliki karakteristik khusus untuk digunakan oleh sebuah perusahaan. ERP pada awalnya hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang dapat menggunakan ERP dikarenakan untuk menggunakan ERP memerlukan biaya yang besar, tetapi saat ini perusahaan berskala menengah kebawah sudah mulai menerapkan ERP karena sudah banyak software ERP yang open source. Walaupun begitu, masih banyak perusahaan kecil yang masih enggan untuk mempelajari penggunaan ERP walaupun banyak kegunaan ERP yang dapat menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun dari segi bisnis proses.

Metodologi penelitian dan pembahasan mengenai Perbaikan Bisnis Proses Penjualan Barang dan Manajemen Inventory dengan Menggunakan Enterprise Resource Planning dapat dilihat pada file berikut ini. Enterprise Resource Planning

Minggu, 18 November 2018

TUTORIAL INSTALASI DAN CONTOH PDI CLIENT (SPOON)

Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.

Prodi/Fakultas/Universitas: Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana

      PDI dari Spoon memungkinkan pengguna untuk membuat dua jenis file dasar yaitu Trasnformation dan Jobs. Transformation digunakan untuk menggambarkan aliran data untuk ETL seperti membaca dari sumber, mengubah data dan memuatnya ke lokasi target. Jobs digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan ETL seperti menentukan aliran dan dependensi untuk transformasi pesanan apa yang harus dijalankan, atau mempersiapkan eksekusi dengan memeriksa kondisi.
            PDI dapat di unduh pada website https://sourceforge.net/projects/pentaho/ . Proses instalasi PDI client adalah sebagai berikut.

            Gambar 1 merupakan website resmi yang dapat digunakan untuk mengunduh PDI Client. Versi terbaru yang dapat diunduh adalah versi ke 8. Setelah selesai mengunduh selanjutnya dapat dilakukan proses ekstraksi dari file zip PDI.

            Gambar 2 merupakan isi dari file zip yang telah berhasil di unduh yang berasal dari website sourceforge tadi. Setelah proses ekstraksi dilakukan pastikan environtment variable dari JAVA_HOME sudah di set.


            Gambar 3 merupakan environtment variable yang diperlukan untuk membuka PDI Client. Spoon menggunakan java sebagai environtmentnya.

            Gambar 4 merupakan tampilan awal dari Spoon. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Spoon memiliki 2 tipe file yaitu transformation dan jobs. Pada gambar 4 terlihat tampilan dari tipe file Transformation yang akan digunakan untuk membuat proses ETL. PDI sudah menyediakan contoh atau samples yang dapat digunakan sebagai refrensi dalam pengerjaan.

            Gambar 5 merupakan lokasi dari samples yang dimiliki oleh Spoon. Membuat transformasi dapat dilakukan dengan membuka tab Design, lalu cari bagian Text File Input, lalu drag Text File Input ke dalam Canvas maka akan muncul menu baru. Menu baru ini berisikan detail dari Text file input dimana pengguna akan menambahkan nama dari step. Contoh ini menggunakan contoh Data Sales maka nama step yang dibuat adalah Read Sales Data. Contoh file yang digunakan dapat dilihat pada bagian file or directory lalu pilih browse lalu cari folder samples yang terdapat pada file pdi-ce-8.1.0.0-365/samples/transformation.

CLOUD WAREHOUSING


Nama : I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi/Fakultas/Universitas: Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana

Cloud Computing atau komputasi awan merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan pengembangan berbasis internet. Awan atau cloud adalah metafora dari internet sebagaimana awan sering digambarkan di diagram jaringan computer, awan dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaSWeb 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Cloud Computing memiliki 4 model pengembangan yaitu public, private, hybrid dan community.
      -        Public
Model pengembangan ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Model pengembangan ini menggunakan jaringan internet yang memudahkan pengguna karena hanya perlu mendaftar atau bisa langsung menggunakan layanan yang ada.
     -        Private
Berbeda dengan public, model pengembangan ini hanya disediakan untuk memenuhi kebutuhan dari internal dari sebuah perusahaan. Jaringan yang digunakan untuk model ini yaitu menggunakan intranet. Model ini mejamin keamanan data karena dikelola sendiri oleh internal dari perusahaan tersebut.
      -        Hybrid
Model pengembangan ini menggabungkan antara public dan private dimana model pengembangan ini khusus di gunakan pada perusahaan yang memiliki kebutuhan khusus seperti pengerjaan yang dilakukan di luar internal perusahaan yang tidak dapat terhubung dengan intranet perusahaan.
      -        Community
Model pengembangan ini jarang diterapkan. Model ini memungkinkan perusahaan dalam menggunakan cloud di setiap unit perusahaan dan unit-unit tersebut memiliki cloud sendiri yang bersifat public, private atau hybrid.
Cloud Computing memiliki 3 jenis layanan yaitu Software as a Service, Platform as a Service dan Infrastructure as a Service.
      1.     SaaS (Software as a Service)
SaaS merupakan layanan dari cloud computing dimana pengguna hanya perlu memakai software yang telah disediakan seperti layanan email publik seperti Gmail, YahooMail, dsb.
      2.     PaaS (Platform as a Service)
Layanan cloud ini merupakan layanan yang tersedia dalam bentuk platform dan dapat dimanfaatkan pengguna untuk membuat aplikasi diatasnya seperti amazon web service, Microsoft azure, facebook dsb. Layanan PaaS dapat digunakan untuk membangun aplikasi, mengupload aplikasi testing dan mengatur konfigurasinya.
      3.     IaaS (Infrastructure as a Service)
IaaS menjadi layanan yang pada dasarnya merupakan fisik kotak server dan computer virtual. IaaS menyediakan perusahaan dengan sumber daya komputasi yang meliputi server, jaringan, storage dan ruang data center.
Cloud warehousing merupakan penggabungan antara data warehouse dengan cloud dimana cloud warehousing ini digunakan untuk kebutuhan pengguna yang semakin bervariasi menyangkut keamanan, kemudahan dan kehandalan data. Cloud warehousing juga dipengaruhi dengan maraknya penggunaan teknologi cloud. Cloud warehousing ini memiliki 3 jenis arsitektur yaitu.
  
     1.     Shared Nothing Architecture Cloud Warehousing
Data Warehouse dan Cloud computing masing – masing node memiliki memori, prosesor, dan media penyimpanan sendiri. Pilihan ini bersifat scalable, dapat disesuaikan dengan lingkup enterprise yang menggunakannya. Jenis arsitektur ini paling banyak diterapkan.
      2.     Shared Disk Architecture Cloud Warehousing
Pada arsitektur ini, terjadi penggunaan bersama DBMS yang digunakan pada Data Warehousestorage/disk, di mana setiap node telah memiliki procesor dan memori sendiri. arsitektur ini bersifat lebih kompleks dibandingkan dengan Shared Nothing Architecture Cloud Warehousing
      3.     Shared Memory Architecture Cloud Warehousing
   Pada arsitektur ini, setiap node memiliki processor sendiri, namun berbagi memori bersama (shared memory). Arsitektur ini perlu mempertimbangkan adanya latency di dalam jaringan dan komunikasi data.
Cloud warehousing sangat layak untuk diterapkan. Namun ada beberapa kendala dan tatangan yang harus diperhatikan yakni Sumber daya komputasi yang digunakan, kemampuan dan dukungan sistem, kapasitas ruangan penyimpana dan memperhatikan sisi keamanan (sistem, jaringan, pengguna, policy, QoS).



Minggu, 11 November 2018

IMPLEMENTASI ERP PADA PERUSAHAAN


Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: ERP
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi: Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana

      Pengolahan data dan informasi yang dimaksudkan dalam membantu ERP sendiri adalah keselarasan datanya dengan menggunakan ETL atau ELT serta proses pengambilan data dan analisa menggunakan konsep OLTP dan OLAP. Manajemen pengguna dan Data slacing (berhubungan dengan data multidimensi) merupakan objek yang harus diolah oleh ERP sehingga ERP mampu membedakan tugas dan batasan dari pengguna menurut levelnya.
        Data dan informasi diperoleh dari banyak sumber. Beberaa tools yang dapat mengolah data dan informasi ini adalah Data Warehouse/ Data Mart, OnLine Analitical Processing, Customer Relationship Management, Supply Chain Management, dan Business Intelligence.
  1. Data Warehouse/ Data Mart
Penerapkan Data Warehouse/ Data Mart pada perusahaan khususnya perusahaan berbasiskan data dan informasi dapat sangat membantu dalam pengumpulan, slacing data, dan analisa datanya. Untuk perusahaan yang memiliki unit kerja bahkan memiliki cabang yang letak gegrafisnya berbeda, penggabungan data warehouse dan data mart akan sangat disarankan.

     2.  OnLine Analitical Processing (OLAP)
OnLine Analitical Processing merupakan sebuah konsep dimana data historis yang didapatkan dari berbagai sumber data dianalisa untuk mendapatkan output berupa informasi. Informasi ini dapat mendukung pengambilan keputusan oleh stakeholder perusahaan.

    3.    Customer Relationship Management (CRM)
Data dan informasi yang tersimpan pada modul ini akan berhubungan dengan bisnis yang menyangkut habit, ketertarikan, dan keiinginan baik pengguna maupun calon pengguna akan produk perusahaan. Data akan dikumpulkan menggunakan machine learning untuk kemudian digunakan.

    4.  Supply Chain Management (SCM)
Data dan informasi yang tersimpan pada modul ini berhubungan dengan pemasukan, distribusi bahan mentah, batang setengah jadi, dan barang jadi. SCM melakukan efektifitas dan efisiensi dari suppliersmanufacturerswarehouse dan stores untuk kepentingan perusahaan.

   5.  Business Intelligence (BI)
Business Intelligence (BI) merupakan system atau software cerdas berbasiskan data dimana dapat mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang digunakan untuk kepentingan analisis bisnis. Tanpa adanya data, BI tidak dapat memproses data. Keadaan ini akan merugikan perusahaan.
     Bentuk implementasi ERP pada perusahaan yang berbasiskan data dan informasi adalah pada modul aplikasi, Engine mengolah data, system terintegrasi, dan data terintegrasi.

  1. Modul Aplikasi
Seluruh modul ERP membutuhkan data untuk dapat memperoleh output. Modul Point of Sale (penjualan) membutuhkan data penjualan produk sehingga data tersebut dapat dikirimkan pada modul akuntansi dan keuangan untuk kemudian diolah dan menghasilkan output berupa laporan keuangan. 
      2. Engine Mengolah Data

Hasil akhir dari engine pengolahan data dapt berupa report, grafik, chart, dan lain- lain. untuk itu diperlukan inputan data sehingga engine dapat melakukan cleaning data, slacing data, dan analisa data, kemudian merepresentasikannya dalam bentuk report. Grafik, chart, dan sebagainya/

     3. Sistem Terintegrasi

Sistem terintegrasi membuat data didapatkan dari banyak sumber data. Hal ini karena satu server hanya akan menggunakan dan menyimpan 1 modul saja. Untuk itu diperlukan banyak server, sehingga sistem- sistem harus saling terintegrasi.

     4. Data Terintegrasi

Data akan bisa di integrasikan apabila data memiliki format dan struktur yang sama terlepas dari beragamnya sumber data. Untuk itu perusahaan perlu menentukan format dan strukur data perusahaannya sehingga integrasi pada level data dapat dilakukan dengan mudah.


BUSINESS INTELLIGENCE DAN TOOLSNYA


Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi/Fakultas/Universitas: Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana

            BI (Business Intelligence) merupakan system yang berbasiskan data dimana system ini dapat merubah data mentah menjadi sebuah informasi yang nantinya digunakan untuk kepentingan analisis bisnis. Data yang digunakan oleh BI merupakan data transaksional dan data historis dari usaha bisnis. BI sendiri memiliki fungsi yang salah satunya yaitu untuk membantu mengetahui karakter dari pelanggan, keadaan pasar dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
            Terdapat lima konsep dasar yang membuat BI berbeda dengan Data Warehouse yaitu, Data Slicing, Data analysis, situation awareness, risk analysis dan decision support.

1.               Data Slicing
BI dapat digunakan untuk memilah sumber data dengan melihat historis dari sumber data. Selain historis, dapat dilihat juga format data yang digunakan pada data yang akan di slicing harus lah sama agar proses slicing berjalan dengan mudah.

2.               Data Analysis
BI berfungsi menganalisi data yang telah di kumpulkan dari berbagai sumber data. Data yang dikumpulkan kemudian diambil knowledgenya lalu di lakukan analisa.

3.               Situation Awareness
BI memperhatikan environment atau lokasi bisnis sehingga pemilik usaha dapat mengetahui pemetaan datanya.

4.               Risk Analysis
Data hasil analisis BI dapat digunakan oleh stakeholder perusahaan untuk  melihat resiko atau akbat yang akan didapatkan apabila data atau informasi tersebut diterapkan. Resiko yang akan dihadapi dapat diminimalisir atau dicegah sedini mungkin. Contohnya adanya data corrupt sehingga akan membuat data susah untuk di slacing dan dianalisa. Pihak perusahaan dapat mencari solusi untuk menangani masalah tersebut.

5.               Decision support
Data yang dianalisa akan memberikan output informasi berupa report atau laporan yang akan diberikan oleh user level 2 kepada user level 1. Report ini akan menjadi factor pendukung pengambilan keputusan.

  Contoh- contoh implementasi BI pada bidang bisnis adalah Executive Information System, Business Activity Monitoring, Decision Support System, Management Information System, Geographic Information System, dan lain- lain.

1.               Executive Information System (EIS)
Executive Information System adalah manajemen sistem informasi untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar yang relevan dengan tujuan organisasi.

2.               Business Activity Monitoring (BAM)
BAM berfungsi memonitoring semua aktivitas perusahaan sehingga didapatkan informasi dan knowledge-nya.

3.               Decision Support System (DSS)
Decision Support System merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

4.               Management Information System (MIS)
Management Information System merupakan sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.

5.               Geographic Information System (GIS)
Geographic Information System merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).  Apabila dikaitkan dalam dalam bidang bisnis, system ini akan membantu menentukan lokasi pelanggan, menentukan produk apa yang cocok dipasarkan pada wilayah tertentu, serta perusahaan dapat memberi jejak sehingga akan memudahkan pelanggan untuk mendekati perusahaan.

       BI Tools merupakan tools yang digunakan untuk mengimplementasikan BI itu sendiri. Tools ini terdiri dari 3 jenis yakni softwarehardware, dan system. Contoh software atau modul yang biasa digunakan yakni Pentaho.

Minggu, 04 November 2018

DATA WAREHOUSE DAN INTEGRASI


Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST.,MT.
Jurusan: Teknologi Informasi

            Integrasi merupakan sebuah sistem yang mengalami penyatuan sesuatu hingga menjadi utuh. Integrasi dalam teknologi memiliki banyak kegunaan diantaranya integrase dalam level data, level aplikasi dan level middleware.

            Integrasi data adalah penggabungan data dari 2 atau lebih database yang berbeda dengan menjadikan data tersebut menjadi satu tempat penyimpanan atau Gudang data (Data warehouse) yang berfungsi sebagai alat untuk mempermudah user untuk melakukan Analisa.

            Integrasi Aplikasi memiliki fungsi yang hampir sama dengan integrase data. Integrasi aplikasi akan menyatukan penggabungan aplikasi-aplikasi untuk mempermudah user untuk melakukan pertukaran data serta informasi antar aplikasi.

            Integrasi middleware merupakan sistem perangkat lunak yang menawarkan jasa runtime untuk komunikasi, pelaksanaan integrasi aplikasi, pemantauan dan operasi.  Fungsi utama dari middleware adalah untuk membantu membuat pengembangan aplikasi sederhana. Hal ini dilakukan dengan menawarkan abstraksi pemrograman umum, menutupi heterogenitas, memberikan sistem operasi fundamental dan perangkat keras, dan masking tingkat rendah rincian pemrograman.

            Tujuan adanya integrasi pada data warehouse adalah untuk menganalisa data sehingga instansi mendapatkan informasi dari sepotong data yang di dapatkan dengan melakukan mining yang di sebut dengan knowledge. Knowledge ini dapat digunakan dengan mengambil keputusan dan penentuan strategi.
            Contoh pengaplikasian integrase dapat dilihat dengan contoh schema berikut dengan contoh kasus dirjen pajak.



          Implementasi Data Warehouse Terintegrasi terdapat pada Dirjen Pajak dimana data didapatkan dari 2 sumber data yakni Sumber data Internal dan Eksternal (Mengambil data dari social media masyarakat) lalu digudangkan didalam Data Warehouse. Data Warehouse yang telah dianalisa dapat dapat menghasilkan output berupa informasi. User Level 1, Level 2 dan Level 3 dengan mengakses Dashboard. User Level 3 akan membersihkan dan  melakukan Slacing Data yang pada Data Warehouse.

Comments system

Disqus Shortname