Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.
Proses penjualan merupakan proses inti dari sebuah tempat usaha dan jika tidak di atur dengan baik maka tempat usaha tersebut akan hancur. Data yang dimiliki oleh tempat usaha sangat lah beragam, baik dalam bentuk struk, invoices, data rekapan dan sebagainya merupakan data crucial yang jika tidak di komputerisasi dan di taruh pada sebuah media penyimpanan digital akan berakibat fatal.
Adanya teknologi data warehouse membantu tempat usaha baik dalam skala besar maupun kecil untuk menyimpan data yang berkaitan dengan transaksi baik penjualan dan pembelian. Selain itu, teknologi data warehouse memungkinkan untuk kemudahan dalam melakukan analisa terhadap suatu kebutuhan dalam contoh makalah ini adanya kebutuhan untuk mengetahui peningkatan penjualan terhadap suatu barang dengan jenis bahan tertentu yang nantinya dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli dan menyimpan stok bahan untuk penggunaan kedepannya agar tidak memakan banyak waktu.
Penjelasan lebih lengkap tentang metodologi dan penerapan data warehouse pada studi kasus dapat dilihat pada link berikut ini .
Ary Paramartha
Minggu, 25 November 2018
PERBAIKAN BISNIS PROSES DENGAN MODUL ERP
Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: ERP
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.
Perkembangan teknologi pada saat
ini berkembang cukup pesat sehingga membuat semua pihak yang menggunakannya
menjadi tergantung akan kemudahan dan keuntungan dari penggunaan teknologi
informasi. Hampir seluruh aspek kehidupan sudah menggunakan teknologi informasi
khususnya pada tempat usaha UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) hingga
perusahaan enterprise besar.
Peranan teknologi informasi
pada perusahaan dan pada UMKM tidak terbatas pada operasional saja, melainkan
hingga kegiatan perencanaan dan pemberdayaan sumber daya lain. Integrasi yang
dilakukan antara proses bisnis dengan teknologi informasi harus dapat dilakukan
dengan tepat agar pembagian sumber daya pada perusahaan tepat pada sasaran.
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah system yang
ditujukan sebagai system yang membantu organisasi atau perusahaan dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. ERP membantu perusahaan
untuk mengatur sumber daya yang dimiliki dengan mengintegrasikannya dengan
module dan bisnis proses yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Hal yang membuat ERP sangat
cocok untuk diimplementasikan adalah karena ERP tidak memiliki karakteristik
khusus untuk digunakan oleh sebuah perusahaan. ERP pada awalnya hanya digunakan
oleh perusahaan-perusahaan besar yang dapat menggunakan ERP dikarenakan untuk
menggunakan ERP memerlukan biaya yang besar, tetapi saat ini perusahaan
berskala menengah kebawah sudah mulai menerapkan ERP karena sudah banyak
software ERP yang open source. Walaupun
begitu, masih banyak perusahaan kecil yang masih enggan untuk mempelajari
penggunaan ERP walaupun banyak kegunaan ERP yang dapat menguntungkan baik dari
segi ekonomi maupun dari segi bisnis proses.
Metodologi penelitian dan pembahasan mengenai Perbaikan Bisnis Proses Penjualan Barang dan Manajemen Inventory
dengan Menggunakan Enterprise Resource Planning dapat dilihat pada file berikut ini. Enterprise Resource Planning
Minggu, 18 November 2018
TUTORIAL INSTALASI DAN CONTOH PDI CLIENT (SPOON)
Nama:
I Gede Ary Paramartha
NIM:
1605551041
Mata
Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi/Fakultas/Universitas: Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana
PDI dari Spoon memungkinkan pengguna
untuk membuat dua jenis file dasar yaitu Trasnformation dan Jobs.
Transformation digunakan untuk menggambarkan aliran data untuk ETL seperti
membaca dari sumber, mengubah data dan memuatnya ke lokasi target. Jobs
digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan ETL seperti menentukan aliran dan
dependensi untuk transformasi pesanan apa yang harus dijalankan, atau
mempersiapkan eksekusi dengan memeriksa kondisi.
PDI dapat di unduh pada website https://sourceforge.net/projects/pentaho/
. Proses instalasi PDI client adalah sebagai berikut.
Gambar 1 merupakan website resmi
yang dapat digunakan untuk mengunduh PDI Client. Versi terbaru yang dapat
diunduh adalah versi ke 8. Setelah selesai mengunduh selanjutnya dapat
dilakukan proses ekstraksi dari file zip PDI.
Gambar 2 merupakan isi dari file zip
yang telah berhasil di unduh yang berasal dari website sourceforge tadi. Setelah
proses ekstraksi dilakukan pastikan environtment variable dari JAVA_HOME sudah
di set.
Gambar 3 merupakan environtment
variable yang diperlukan untuk membuka PDI Client. Spoon menggunakan java
sebagai environtmentnya.
Gambar 4 merupakan tampilan awal
dari Spoon. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Spoon memiliki 2 tipe file
yaitu transformation dan jobs. Pada gambar 4 terlihat tampilan dari tipe file
Transformation yang akan digunakan untuk membuat proses ETL. PDI sudah menyediakan
contoh atau samples yang dapat digunakan sebagai refrensi dalam pengerjaan.
Gambar 5 merupakan lokasi dari
samples yang dimiliki oleh Spoon. Membuat transformasi dapat dilakukan dengan
membuka tab Design, lalu cari bagian Text File Input, lalu drag Text File Input
ke dalam Canvas maka akan muncul menu baru. Menu baru ini berisikan detail dari
Text file input dimana pengguna akan menambahkan nama dari step. Contoh ini
menggunakan contoh Data Sales maka nama step yang dibuat adalah Read Sales
Data. Contoh file yang digunakan dapat dilihat pada bagian file or directory
lalu pilih browse lalu cari folder samples yang terdapat pada file pdi-ce-8.1.0.0-365/samples/transformation.
CLOUD WAREHOUSING
Nama
: I Gede Ary Paramartha
NIM:
1605551041
Mata
Kuliah: Data Warehouse
Dosen:
I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi/Fakultas/Universitas:
Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana
Cloud
Computing atau komputasi awan merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputasi
dan pengembangan berbasis internet. Awan atau cloud adalah metafora dari
internet sebagaimana awan sering digambarkan di diagram jaringan computer, awan
dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Komputasi awan adalah suatu
konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan
tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna.
Cloud
Computing memiliki 4 model pengembangan yaitu public, private, hybrid dan
community.
-
Public
Model
pengembangan ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Model
pengembangan ini menggunakan jaringan internet yang memudahkan pengguna karena
hanya perlu mendaftar atau bisa langsung menggunakan layanan yang ada.
-
Private
Berbeda
dengan public, model pengembangan ini hanya disediakan untuk memenuhi kebutuhan
dari internal dari sebuah perusahaan. Jaringan yang digunakan untuk model ini
yaitu menggunakan intranet. Model ini mejamin keamanan data karena dikelola
sendiri oleh internal dari perusahaan tersebut.
-
Hybrid
Model
pengembangan ini menggabungkan antara public dan private dimana model
pengembangan ini khusus di gunakan pada perusahaan yang memiliki kebutuhan
khusus seperti pengerjaan yang dilakukan di luar internal perusahaan yang tidak
dapat terhubung dengan intranet perusahaan.
-
Community
Model
pengembangan ini jarang diterapkan. Model ini memungkinkan perusahaan dalam
menggunakan cloud di setiap unit perusahaan dan unit-unit tersebut memiliki
cloud sendiri yang bersifat public, private atau hybrid.
Cloud
Computing memiliki 3 jenis layanan yaitu Software as a Service, Platform as a
Service dan Infrastructure as a Service.
1. SaaS
(Software as a Service)
SaaS
merupakan layanan dari cloud computing dimana pengguna hanya perlu memakai
software yang telah disediakan seperti layanan email publik seperti Gmail,
YahooMail, dsb.
2. PaaS
(Platform as a Service)
Layanan
cloud ini merupakan layanan yang tersedia dalam bentuk platform dan dapat
dimanfaatkan pengguna untuk membuat aplikasi diatasnya seperti amazon web
service, Microsoft azure, facebook dsb. Layanan PaaS dapat digunakan untuk
membangun aplikasi, mengupload aplikasi testing dan mengatur konfigurasinya.
3. IaaS
(Infrastructure as a Service)
IaaS
menjadi layanan yang pada dasarnya merupakan fisik kotak server dan computer virtual.
IaaS menyediakan perusahaan dengan sumber daya komputasi yang meliputi server,
jaringan, storage dan ruang data center.
Cloud
warehousing merupakan penggabungan antara data warehouse dengan cloud dimana cloud
warehousing ini digunakan untuk kebutuhan pengguna yang semakin bervariasi
menyangkut keamanan, kemudahan dan kehandalan data. Cloud warehousing juga
dipengaruhi dengan maraknya penggunaan teknologi cloud. Cloud warehousing ini
memiliki 3 jenis arsitektur yaitu.
1. Shared Nothing Architecture Cloud
Warehousing
Data
Warehouse dan Cloud computing masing –
masing node memiliki memori, prosesor, dan media penyimpanan sendiri. Pilihan
ini bersifat scalable,
dapat disesuaikan dengan lingkup enterprise yang
menggunakannya. Jenis arsitektur ini paling banyak diterapkan.
2. Shared Disk Architecture Cloud
Warehousing
Pada arsitektur ini, terjadi
penggunaan bersama DBMS yang digunakan pada Data
Warehouse, storage/disk,
di mana setiap node telah memiliki procesor dan
memori sendiri. arsitektur ini bersifat lebih kompleks dibandingkan
dengan Shared Nothing Architecture Cloud
Warehousing
3. Shared Memory Architecture Cloud
Warehousing
Pada arsitektur ini, setiap node
memiliki processor sendiri, namun berbagi memori bersama (shared memory). Arsitektur ini
perlu mempertimbangkan adanya latency di
dalam jaringan dan komunikasi data.
Cloud
warehousing sangat
layak untuk diterapkan. Namun ada beberapa kendala dan tatangan yang harus
diperhatikan yakni Sumber daya komputasi yang digunakan, kemampuan dan dukungan
sistem, kapasitas ruangan penyimpana dan memperhatikan sisi keamanan (sistem,
jaringan, pengguna, policy, QoS).
Minggu, 11 November 2018
IMPLEMENTASI ERP PADA PERUSAHAAN
Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: ERP
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi: Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana
Pengolahan data dan informasi yang
dimaksudkan dalam membantu ERP sendiri adalah keselarasan datanya dengan
menggunakan ETL atau ELT serta proses pengambilan data dan analisa menggunakan
konsep OLTP dan OLAP. Manajemen pengguna dan Data slacing (berhubungan dengan
data multidimensi) merupakan objek yang harus diolah oleh ERP sehingga ERP
mampu membedakan tugas dan batasan dari pengguna menurut levelnya.
Data dan informasi diperoleh dari
banyak sumber. Beberaa tools yang dapat mengolah data dan informasi ini
adalah Data Warehouse/ Data Mart, OnLine Analitical Processing, Customer
Relationship Management, Supply Chain Management, dan Business Intelligence.
- Data Warehouse/ Data Mart
Penerapkan Data Warehouse/ Data Mart pada
perusahaan khususnya perusahaan berbasiskan data dan informasi dapat sangat
membantu dalam pengumpulan, slacing data, dan
analisa datanya. Untuk perusahaan yang memiliki unit kerja bahkan memiliki
cabang yang letak gegrafisnya berbeda, penggabungan data warehouse dan data mart akan
sangat disarankan.
2. OnLine Analitical Processing (OLAP)
OnLine Analitical Processing merupakan sebuah
konsep dimana data historis yang didapatkan dari berbagai sumber data dianalisa
untuk mendapatkan output berupa informasi. Informasi ini dapat mendukung
pengambilan keputusan oleh stakeholder perusahaan.
3. Customer Relationship Management
(CRM)
Data dan informasi yang tersimpan pada modul ini akan berhubungan
dengan bisnis yang menyangkut habit, ketertarikan, dan
keiinginan baik pengguna maupun calon pengguna akan produk perusahaan. Data
akan dikumpulkan menggunakan machine learning untuk
kemudian digunakan.
4. Supply Chain Management (SCM)
Data dan informasi yang tersimpan pada modul ini berhubungan
dengan pemasukan, distribusi bahan mentah, batang setengah jadi, dan barang
jadi. SCM melakukan efektifitas dan efisiensi dari suppliers, manufacturers, warehouse dan stores untuk kepentingan perusahaan.
5. Business Intelligence (BI)
Business Intelligence (BI) merupakan system atau software cerdas
berbasiskan data dimana dapat mentransformasi dari data mentah menjadi
informasi yang digunakan untuk kepentingan analisis bisnis. Tanpa adanya data,
BI tidak dapat memproses data. Keadaan ini akan merugikan perusahaan.
Bentuk implementasi ERP pada perusahaan yang
berbasiskan data dan informasi adalah pada modul aplikasi, Engine mengolah data, system terintegrasi, dan data
terintegrasi.
- Modul Aplikasi
Seluruh modul ERP membutuhkan data untuk dapat memperoleh output. Modul Point of Sale (penjualan)
membutuhkan data penjualan produk sehingga data tersebut dapat dikirimkan pada
modul akuntansi dan keuangan untuk kemudian diolah dan menghasilkan output
berupa laporan keuangan.
2. Engine Mengolah Data
Hasil akhir dari engine pengolahan data dapt berupa report, grafik, chart, dan lain- lain. untuk itu diperlukan
inputan data sehingga engine dapat melakukan cleaning data, slacing data, dan
analisa data, kemudian merepresentasikannya dalam bentuk report. Grafik, chart, dan sebagainya/
3. Sistem Terintegrasi
Sistem terintegrasi membuat data didapatkan dari banyak sumber
data. Hal ini karena satu server hanya akan
menggunakan dan menyimpan 1 modul saja. Untuk itu diperlukan banyak server, sehingga sistem- sistem harus saling terintegrasi.
4. Data Terintegrasi
Data akan bisa di integrasikan apabila data memiliki format dan
struktur yang sama terlepas dari beragamnya sumber data. Untuk itu perusahaan
perlu menentukan format dan strukur data perusahaannya sehingga integrasi pada
level data dapat dilakukan dengan mudah.
BUSINESS INTELLIGENCE DAN TOOLSNYA
Nama: I Gede
Ary Paramartha
NIM:
1605551041
Mata Kuliah:
Data Warehouse
Dosen: I
Putu Agus Eka Pratama ST., MT.
Prodi/Fakultas/Universitas:
Teknologi Informasi/Fakultas Teknik/Universitas Udayana
BI (Business Intelligence) merupakan
system yang berbasiskan data dimana system ini dapat merubah data mentah
menjadi sebuah informasi yang nantinya digunakan untuk kepentingan analisis bisnis.
Data yang digunakan oleh BI merupakan data transaksional dan data historis dari
usaha bisnis. BI sendiri memiliki fungsi yang salah satunya yaitu untuk
membantu mengetahui karakter dari pelanggan, keadaan pasar dan menjaga hubungan
baik dengan pelanggan.
Terdapat lima konsep dasar yang
membuat BI berbeda dengan Data Warehouse yaitu, Data Slicing, Data analysis,
situation awareness, risk analysis dan decision support.
1.
Data
Slicing
BI dapat
digunakan untuk memilah sumber data dengan melihat historis dari sumber data.
Selain historis, dapat dilihat juga format data yang digunakan pada data yang
akan di slicing harus lah sama agar proses slicing berjalan dengan mudah.
2.
Data
Analysis
BI berfungsi
menganalisi data yang telah di kumpulkan dari berbagai sumber data. Data yang
dikumpulkan kemudian diambil knowledgenya lalu di lakukan analisa.
3.
Situation
Awareness
BI memperhatikan environment atau lokasi bisnis sehingga pemilik usaha dapat
mengetahui pemetaan datanya.
4.
Risk
Analysis
Data hasil analisis
BI dapat digunakan oleh stakeholder perusahaan
untuk melihat resiko atau akbat yang akan didapatkan apabila data atau
informasi tersebut diterapkan. Resiko yang akan dihadapi dapat diminimalisir
atau dicegah sedini mungkin. Contohnya adanya data corrupt sehingga akan
membuat data susah untuk di slacing dan
dianalisa. Pihak perusahaan dapat mencari solusi untuk menangani masalah
tersebut.
5.
Decision
support
Data yang dianalisa
akan memberikan output informasi berupa report atau laporan yang akan diberikan
oleh user level 2 kepada user level 1. Report ini akan menjadi factor pendukung
pengambilan keputusan.
Contoh- contoh
implementasi BI pada bidang bisnis adalah Executive
Information System, Business Activity Monitoring, Decision Support System,
Management Information System, Geographic Information System, dan lain-
lain.
1.
Executive
Information System (EIS)
Executive
Information System adalah
manajemen sistem informasi untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan
pembuatan keputusan yang dibutuhkan eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar yang
relevan dengan tujuan organisasi.
2.
Business
Activity Monitoring (BAM)
BAM berfungsi memonitoring semua
aktivitas perusahaan sehingga didapatkan informasi dan knowledge-nya.
3.
Decision
Support System (DSS)
Decision
Support System merupakan
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
4.
Management
Information System (MIS)
Management
Information System merupakan
sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis.
5.
Geographic
Information System (GIS)
Geographic
Information System merupakan
sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Apabila dikaitkan dalam dalam bidang bisnis,
system ini akan membantu menentukan lokasi pelanggan, menentukan produk apa
yang cocok dipasarkan pada wilayah tertentu, serta perusahaan dapat memberi
jejak sehingga akan memudahkan pelanggan untuk mendekati perusahaan.
BI Tools merupakan tools yang digunakan untuk
mengimplementasikan BI itu sendiri. Tools ini
terdiri dari 3 jenis yakni software, hardware, dan system. Contoh software atau modul yang
biasa digunakan yakni Pentaho.
Minggu, 04 November 2018
DATA WAREHOUSE DAN INTEGRASI
Nama: I Gede Ary Paramartha
NIM: 1605551041
Mata Kuliah: Data Warehouse
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama ST.,MT.
Jurusan: Teknologi Informasi
Integrasi
merupakan sebuah sistem yang mengalami penyatuan sesuatu hingga menjadi utuh. Integrasi
dalam teknologi memiliki banyak kegunaan diantaranya integrase dalam level
data, level aplikasi dan level middleware.
Integrasi
data adalah penggabungan data dari 2 atau lebih database yang berbeda dengan
menjadikan data tersebut menjadi satu tempat penyimpanan atau Gudang data (Data
warehouse) yang berfungsi sebagai alat untuk mempermudah user untuk melakukan Analisa.
Integrasi
Aplikasi memiliki fungsi yang hampir sama dengan integrase data. Integrasi
aplikasi akan menyatukan penggabungan aplikasi-aplikasi untuk mempermudah user
untuk melakukan pertukaran data serta informasi antar aplikasi.
Integrasi
middleware merupakan sistem
perangkat lunak yang menawarkan jasa runtime untuk komunikasi, pelaksanaan
integrasi aplikasi, pemantauan dan operasi. Fungsi utama dari middleware
adalah untuk membantu membuat pengembangan aplikasi sederhana. Hal ini
dilakukan dengan menawarkan abstraksi pemrograman umum, menutupi heterogenitas,
memberikan sistem operasi fundamental dan perangkat keras, dan masking tingkat
rendah rincian pemrograman.
Tujuan
adanya integrasi pada data warehouse adalah untuk menganalisa data sehingga
instansi mendapatkan informasi dari sepotong data yang di dapatkan dengan
melakukan mining yang di sebut dengan knowledge. Knowledge ini dapat digunakan
dengan mengambil keputusan dan penentuan strategi.
Contoh
pengaplikasian integrase dapat dilihat dengan contoh schema berikut dengan contoh
kasus dirjen pajak.
Implementasi Data
Warehouse Terintegrasi terdapat pada Dirjen Pajak dimana data didapatkan dari 2
sumber data yakni Sumber data Internal dan Eksternal (Mengambil data dari
social media masyarakat) lalu digudangkan didalam Data Warehouse. Data Warehouse
yang telah dianalisa dapat dapat menghasilkan output berupa informasi. User Level 1,
Level 2 dan Level 3 dengan mengakses Dashboard. User Level 3 akan membersihkan dan melakukan Slacing Data yang
pada Data Warehouse.
Langganan:
Postingan (Atom)